Ratapan Angin - Dieng |
Masih mundur dari perjalanan berlibur ke dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Perjalanan hari pertama kami disuguhi lukisan alam yang tak ternilai indahnya, Telaga Warna yang begitu cantik dilihat dari bukit ratapan angin yang ada di sekitar Dieng Plateu Theater.
Untuk bisa sampai di batu ratapan angin, harus melalui sedikit pendakian (sedikit kok ini, seriusan) menyelusuri anak tangga yang tersusun dari tanah dan pasir debu. Meskipun track tidak begitu sulit, sebaiknya tetap menggunakan sepatu - celana panjang - dan baju hangat, karena pasir debu lumayan loh disini.
Dua batu besar yang ada di lokasi, konon katanya mengisahkan tentang penghianatan seorang putri kepada sang pangeran yang kala itu telah menikah. Kemurkaan sang pangeran mengutuk sang putri bersama kekasihnya menjadi batu, dan setiap kali pangeran berkunjung, selalu terdengar suara tangisan sebagai ratapan penyesalan sang putri.
Telaga Warna - Dieng |
Danau yang terlihat dari Ratapan Angin adalah Telaga Warna yang tidak jauh lokasinya, tapi jika mau kita juga bisa menikmati Telaga Warna dari bukit Sidengkeng. Telaga Warna mengandung tingkat sulfur yang cukup tinggi, sehingga ketika cahaya matahari mengenainya, maka warna-warni yang cantik akan di pantulkan. Pagi dan siang hari adalah waktu yang tepat untuk menikmati pelangi Telaga Warna karena awan belum terselimuti kabut. Agak kedalam kita dapat melihat beberapa gua yang konon dijadikan tempat bermeditasi, sayangnya saya tidak kesana jadi tidak bisa mereviewnya.
Ratapan Angin - Dieng - 290815 |
Telaga Warna - Dieng - 290815 |
Ratapan Angin - Telaga Warna - Dieng - 290815 |
-indrirenarafar-